Sabtu, 05 Juli 2014

Mencetak kosmetik dengan printer

Sepertinya terobosan baru ini akan membuat beragam variasi baru yang dikeluarkan perusahaan kosmetik kelak akan terasa tradisional. Hal ini jika dibandingkan dengan teknologi baru yang diciptakan alumnus Harvard Business School, Grace Choi.
Penemuan Choi ini, memungkinkan warna apa pun yang diinginkan orang bisa dijadikan kosmetik. Mereka hanya perlu memasukkan warna itu ke Photoshop, lalu mencetaknya dengan printer 3D.

Dari printer itu, nanti akan muncul tube lipstik, eye shadow, krim pelembap, dan banyak kosmetik lain. Choi memastikan, bahan seluruh kosmetik itu berkualitas, sama seperti merek yang ternama di pasaran kosmetik.
Umumnya kosmetik  terbuat dari sebuah  bahan yang disebut subtrate. Dicampur dengan bahan lain, ditambah pigmen, subtrate membentuk formula untuk kosmetik.
Choi memjamin, bahwa dia juga  menggunakan substrate yang sama. Printer 3D yang ia ciptakan kemudian akan mencampurkan bahan itu dengan pigmen yang telah diinjeksi, agar bisa  menghasilkan warna yang sempurna.
Printer yang di beri nama The Mink, diprediksi menciptakan tren baru di dunia kecantikan. Sebab, mesin itu memungkinkan konsumen merancang kosmetik sendiri, dengan murah dan mudah.
Menurut choi, Selama ini industri kosmetik hanya menyediakan warna-warna standar. Jika ingin warna lebih mencolok, harus membeli merek tertentu yang harga dan kualitasnya premium. Kini, itu tak perlu. The mink mampu melakukan lebih.
“Kami melakukan hal yang sama seperti kosmetik lain, dan membiarkan Anda mendapatkan kosmetik yang tepat sesuai yang dibutuhkan, di rumah Anda sendiri,”  ujar Choi membanggakan The Mink
The Mink rencananya dijual seharga US$200 atau Rp2,3 juta dan baru akan diluncurkan tahun depan.
Bagaimana apakah anda berniat mencetak kosmetik anda sendiri?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar